"Darah.." -sebuah narasi sederhana


Aku lalai....
Petang itu air mengalir. Namun kali ini berbeda. Air itu tak bersumber dari pancuran air, ataupun selang air yang selalu setia membasahi halaman depan rumah ku. Air itu sangat kental. Air itu membuatku terbelalak. Air itu membuatku merintih kesakitan. Air itu berwarna merah. Merah dan sangat merah! Air itu kian menghiasi jemariku, hingga sebalut kain putih menyelimuti nya. Dahulu, ibu menyebutnya darah. 
Ya, DARAH. Aku benci DARAH...




-SanDeb- 

Komentar

Postingan Populer