"Dimana aku?"


"Inikah mimpi berbalut tanya?"

Kali ini aku benar-benar lelah. Tubuhku menggigil. Berulang-kali ku gertakan gigi mungil-ku. Wajahku memucat. Mataku sayup. Napasku terengah. Peluhku menetes. Bayang-ku pudar. Semuanya semu. Raga ku seakan terhimpit oleh besi legam yang kuat. Pikiran-ku kacau. Satu-satu nya indera yang masih setia berdengung adalah telingaku. Jari-jariku melemas. Otak-ku terperas. Jantung-ku melemah. Nadi-ku seakan melambatkan tempo nya. Musik klasik favourite-ku masih terdengar jelas, sejelas tangisan ibu yang berada di sisi-ku. Sesekali air mata nya menitihkan harapan. Namun bibirku terbungkam. Ucapan-ku terkunci. Pori-pori ku sekan tertusuk oleh duri. Sakiitt sekali!

Lantas secepat kilat semuanya hilang. Telinga-ku kian tertutup. Tak satu pun rasa sakit menyusup raga ku. Bulu kuduk kembali terlelap. Semuanya putih,putih,dan putih. Ku coba mencari sumber kehidupan, namun tak secuil pun ku dapatkan. 

Kali ini jantung-ku benar-benar terhenti. tempo nadi ku kian tertahan. Tangisku tersekat. Namun bayang-bayang kulihat tubuhku terbaring jauh di sana. Kondisi-ku benar-benar miris. Yang ada hanyalah tangisan. Aku ingin berucap, namun riak-riak air kian menggelitik tenggorokan. 

Ya Tuhan, dimana aku?????






-SanDeb- 

Komentar

Postingan Populer