"Lukisan.."


Gadis itu termenung. Menatap bulir-bulir hujan sambil merenung.Hati nya meraung-raung.

Ia cantik. Pipi nya merah merona. Rambut lemas terkulai, meski sayap nya t'lah hilang.

Mata nya menelan kekecewaan. Jiwa nya tercabik kegelisahan.

Peluh nya menetes bergiliran. Serupa kurcaci kedinginan. Berbalut keresahan.

Ego nya memuncak. 



Kuas baru berpoleskan cat hitam berliuk-liuk menghiasi kanvas.
Warna nya memancarkan kronologis peristiwa. Ia tetap melukis.
Mencoba menumpahkan emosi sesaat. Pisau amarah kian tertancap.
Menembus luka hati nurani. Meski akhirnya terobati.

Langit senja bersarang luka. Menebar warna yang pudar.
Pikir nya terbesit akan penyudutan.
Sakit.

Namun sedikitpun tak pernah usai. Gadis itu tetap melukis.
Hamparan alam mengekang mata.
Ia tak ingin melewati nya. Meski bayang celaka masih terukir nyata.

Ia tetap melukis..

Melukis...

Dan terus melukis..








Meski dengan kedua kaki nya...


Ia tak sempurna.. Namun berhasil menaklukan luka..










-SanDeb-



Komentar

Postingan Populer