Siapa Aku?


"Dan aku yakin, hanya waktu yang mampu menjawabnya.."

Hai kawan!
Ini kesekian kalinya aku tersenyum dibalik penindasan. Aku tak sanggup menjabarkan tentang diriku sendiri. Aku tak sanggup menuliskan pola pikirku di atas secarik kertas. Aku punya dunia sendiri. Aku benci mereka. Orang-orang yang melecehkan ucapan-ku, atau memandang hina karya-ku. Mereka membakar seluruh emosi-ku dan meluluh-lantakkan kesabaran-ku.

Aku tak berwujud nyata. Umpama sebongkah batu kerikil yang terkikis pengkhianatan. Aku tak tahu siapa nama-ku. Setiap hari raut wajah-ku berkerut serupa benang kusut. Menjijikan. Mungkin bagi mereka, aku tak jauh berbeda dengan sekumpulan SAMPAH!

Sebentar-sebentar. Kau pasti berusaha mencari tahu identitasku bukan? Hahaha. Aku harap begitu. Maaf kalau aku sedikit merepotkan. Namun sampai kapan-pun, kau tak akan pernah memahami diriku seutuhnya. Pasti.

Aku tak ber-indera. Tak punya mata tuk melihat seberapa jauh kau peduli akan keberadaan-ku.
Aku juga tak punya telinga yang sanggup menyerap seberapa halus suara-mu.
Aku tak punya tangan yang setiap hari mampu melukiskan bayangan semu di hadap-ku.
Aku tak punya mulut yang mampu mengeja nama-mu secara perlahan.
Aku juga tak punya kaki 'tuk melangkah jauh bersama-mu.





Dan satu hal yang membuat-ku yakin kau akan menjauhiku.
Aku tak punya HATI.
Mungkin hal ini terdengar geli ataupun jijik.
Tapi itu nyata nya.
Aku tak punya hati yang sanggup memuaskan amarah-mu.




Nah..
Bagaimana sekarang?
Sanggupkah kau menyelidiki siapa aku?
Hahahaha.
Tenang saja kawan.
Aku akan menanti jawaban-mu hingga cinta tak lagi nyata.
Atau mungkin sampai jari-jari kecil-mu mengecipak rumah-ku.





Jangan lupa beritahu aku yaa :)



Bye.





-SanDeb-

Komentar

Postingan Populer