Seperti Biasa.


"Aku melakukan-nya seperti biasa, memastikan seluruhnya aman-aman saja."

Pagi itu rintik hujan tak kunjung mereda
Bola mata menerka detik yang sama
Pukul setengah tiga, ku buka kelopak mata
Pergi ke sana

Ku arungi dua puluh satu jalur tanpa alas kaki
Meski semut hitam genit menggigit telapak kaki
Keluhan tersimpan rapi di hati
Tak sepatah-pun aku tuturi

Hingga sampai aku pada sebuah pondok
Berdinding jerami dingin, tanpa ubin
Daun pintu tak pernah terkunci rapat
Kubuka perlahan, dengan sunyi melekat

Adik kecil-ku tertidur pulas
Doa terucap tiap desah nafas
Ku belai sejenak wajah-nya
Lantas berlalu ke meja kayu

Dua helai roti tersisa
Selai kacang perekat-nya
Sudah itu kulenyapi diri dari pondok gubuk tua
Kembali beristirahat tenang di sana


Seperti biasa.



-SanDeb-

Komentar

Postingan Populer