skpp.

...

Hari ini biasa-biasa saja. hanya sosok itu, yang kini berupaya menyimpul aksara..


Saya melihat dua bola mata bulat seperti kelereng hitam yang tersesat. 

Memegang kuat sebilah pena, sambil terus menyusuri jalan pikirannya. 

Huruf 'a' sampai 'z' dilafali lewat bibirnya yang merah.

Mungkin sesederhana itu, menulis tiap-tiap bait kata gelisah. 


Ia membuka jendela-jendela yang mati dipukuli tirai warna-warni. 

Padahal tirai itu sendiri hanya menari. Tak pernah belajar untuk saling menyakiti. 

Ia coba menyelusup lewat pori-pori kecil basah.

Menyimak silsilah keluarga tanah. 

Hanya untuk mencari inspirasi, lantas menulis sebait kisah pucat pasi. 


Lalu aku terhenyak, dan baru menyadari. 

Bibirnya dijahit jarum-jarum besi. Dan ia tak pernah berkata itu nyeri.


Oh, aku tahu.

Dibalik tetes-tetes air yang makin deras dilindung pelupuknya,

ia tetap diam dan terus mencari inspirasi.

lihat kawan, lihat lewat lensa hati yang paling terdalam.



Ia tak pernah meminta apa-apa.
Mungkin ia hanya ingin berbagi.
Ya, 
berbagi sebait kisah pucat pasi.


.sandeb-



Komentar

Postingan Populer