about 8&11-06


saya benci bulan Juni, karena saya merasa seperti dikejar-kejar mimpi.

saya sangat membenci bulan juni. entah mengapa dan bagaimana asal mulanya, saya sangat membenci bulan juni. saya merasa, saya mengidap kelainan yang tidak saya pahami bagaimana penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang di dalam ruang-ruang ingatan saya. dan saya yakin, hanya saya pengidapnya.

....
 saya terlalu mempercayai mimpi, karena saya adalah seorang pemimpi. saya terlalu tinggi membuat burung-burung kertas origami, sehingga saya kesulitan untuk meraihnya dengan jari-jari tangan saya sendiri.saya terlalu kecil, meski usia saya bukan anak-anak lagi. saya terlalu luas berimajinasi, sehingga mimpi itu seakan-akan membunuh saya tanpa basa-basi.

lalu semuanya berjalan cepat, dan saya terlambat..

saya terlanjur menjadi sarang diantara mereka. tawa mereka harus saya dengar. canda mereka harus saya saksikan. kedekatan mereka harus saya abadikan. dan jika hal itu tidak terpenuhi, saya akan menangis dan berdoa di atas ubin-ubin sinting yang terus menusuk-nusuk kulit kaki saya. 

engkau tahu? saya seperti orang gila..

hari-hari saya tidak berjalan seperti biasanya di bulan juni. setiap detik saya merasa degupan kencang menerobos batas kewajaran. saya tidak bisa konsen belajar, dan merasa pipi kiri-kanan saya merah memar. saya tidak tahu bagaimana menghadapi tanggal delapan dan sebelas, bila hati saya seperti diperas-peras

saya benci bulan Juni, karena saya seperti dikejar-kejar mimpi.

saya benci bulan juni, saya benci mereka, meski hanya di bulan juni saja. selanjutnya, saya seperti ekor yang terus berada di belakang, menyaksikan hal-hal pahit terjadi begitu saja di depan mata saya. padahal saya mengharapkan apa saja tentang mereka, asal bukan jarak ataupun pengkhianatan.

dan sampai selamanya, saya seperti benci angka delapan dan sebelas 

seperti hari ini, dan tiga hari ke depan. saya memohon-mohon sampai mata saya mengeluarkan kaca-kaca putih, dan berharap seorang yang keras hatinya belajar memahami perasaan seorang yang lain, yaitu saya. saya sungguh seperti orang gila yang kehilangan jiwanya. andai saja tanggal delapan dan sebelas juni tidak pernah ada, mungkin hal ini tidak akan seburuk yang saya pikirkan.

...

tapi tidak! saya tidak boleh kehilangan tanggal delapan dan sebelas juni. bagaimana bisa saya mengenal mimpi yang melampaui batas bila saya tidak mengenal mereka; yang lahir melewati angka-angka delapan dan sebelas?

...


saya belajar untuk tidak menyesali keduanya.

...
 
namun percayalah, penyakit ini tidak pernah saya harapkan.
 mungkin sebagian saja yang saya bagikan kepada anda.
saya takut penyakit ini menular,
pada orang-orang yang kosong hatinya, kosong jiwanya, kosong akal budinya
dan terutama
orang-orang yang punya mimpi-mimpi gila
seperti saya


.sandeb-

Komentar

Postingan Populer