?/?
saya tahu bagaimana rasanya nyeri
seperti menuangkan mimpi pada segelas kopi
kamu menyeringai kesakitan
saya tesenyum berantakan
kemudian kamu pura-pura melupa
menyanyikan lagu kita
di padang luas mawar ungu
juga katanya, ada yang pulang, namanya: rindu
kamu menopang gitar di atas paha
saya diam-diam tertawa
mengingat ini bulan desember
kita masih bisa berpeluk manis
di tengah bisik-bisik gerimis
sejauh apa kamu sekarang
saya masih diam di tengah-tengah ilalang
menanti burung-burung terbang
membawa puing-puing
aroma hangat perkebunan
saya masih memegang kamera
kamu masih memegang gitar
kini langit di atas kita
melukis warna jingga
juga nila,
serta merah muda
dan kita sepertinya sama-sama
membenci pertemuan-pertemuan singkat
yang pernah kita kecup dalam ingatan
di hujung-hujung lampu merah
di sela-sela aliran darah
hingga akhirnya rasa itu mati
tepat di akhir
persimpangan jalan
***
15 tahun kemudian...
saya melihat kamu menggoreskan tanda tanya di atas tanah merah
sementara saya, mengoreskannya di batang pohon tua
apa kita sama-sama gila?
.sandeb-
Komentar
Posting Komentar