meja kayu kita.

.

ada bau kopi dan wafer
ada sisa-sisa rautan pensil
menggeletak di atas meja kayu
basi, menimbun aroma-aroma kesepian.

dulu sekali di bawah atap langit
kaki-kaki kecil menginjak teras rumah ini
menggetarkan nyali yang hidup di tengah suara hujan
berdiskusi, menumpahkan hapalan-hapalan dalam kepala.

kamu suka menyeruput secangkir kopi
aku yang makan wafer-nya
kamu mencoret-coret dalam puisi
aku mencoret-coret dalam lukisan

pada akhirnya puisi dan lukisan
kita rajut dalam bait yang berbeda
menyeru sebuah kepastian hati
yang barangkali, sembunyi di bawah meja kayu ini

langkah-langkah pendek yang tak lagi kembali
gigitan wafer yang hanya separuh
bekas kopi yang hanya setengah
masih berkisah di atas meja kayu

meja kayu kita; meja kayu cerita
tempat satu fragmen bermegah tanpa suara.


barangkali beberapa jeda kemudian,
ada yang menggantikan aku di sana.
di samping meja kayu kita. berhadapan.
bercerita banyak hal denganmu.
menghabiskan wafer dan kopi hitam.

sebab aku tahu, 
pelan-pelan ada kisah baru,
yang terus bermunculan, dari laci meja kayu kita.





.sandeb-

Komentar

Postingan Populer