kompetisi

belakangan ini saya gerah dan lekas mencium bau kompetisi. ia duduk di bangku paling depan, di baris pertama, yang jaraknya hanya beberapa langkah dari papan tulis. ia duduk dengan tangan melipat di atas meja. ada pula di depan dada. menganggukkan kepala seraya menerka. meminjam angka-angka. rumus yang disejajarkan dengan buku harian.

saya gerah namun pintu tak jua memberi suara. jendela-jendela diumpat barang sekali saja membuka diri. seolah kaca ialah gaun permata yang perlu dijaga. dinding-dinding ialah kesucian diri. jangan sampai runtuh di tangan pesumpah.

saya gerah dan lekas menengok ke belakang.

oh, ternyata ia juga mampu melepas dasi.
lari-lari dan jadi serigala berbulu domba.



.sandeb-

Komentar

Postingan Populer