puisi-s

selepas isak (dan kepalaku menelan gertak)
mencumbui sesak
harum di kerah-kerah itu, sayang
luruh begitu saja jadi uap
yang melulu minta dipeluk 
dalam peluh yang berkejaran
aku tak mampu menangkap suaramu yang tenang
dan cahya di sudut wajahmu yang menyala-nyala
hanya saja,
aku ingin kita menerka
di ruang asa yang mabuk suara

diam saja.


.sandeb-

Komentar

Postingan Populer