san, sebenernya kamu pernah jatuh cinta gak sih?

beberapa tahun lalu, ada seorang kawan dengan raut wajah heran, bertanya pada saya, "San, sebenernya kamu pernah jatuh cinta gak sih?"

awalnya saya terkejut mendengar pertanyaan klise yang belum pernah ia lontarkan pada saya, selama (kurang lebih) dua tahun kami berteman. ia bilang, pertanyaan itu mencuap dalam pikirannya karena ia melihat tingkah polah saya yang tak bisa diam. ia melihat saya yang suka tertawa pada hal-hal absurd, joget-joget sendiri, nyanyi-nyanyi sendiri, dan sangat tidak jelas. ia bilang, saya seolah-olah tak pernah jatuh cinta. tak pernah menyinggung apapun yang berbau cinta. kalau disuruh buat puisi tentang perasaan pun, saya lebih memilih mengungkapkan perasaan-perasaan lain, yang (mungkin) sifatnya jauh dari cinta personal. 

dan kalian pasti tahu apa respon pertama yang saya lakukan.

tertawa.
ya,
lagi-lagi tertawa.

saya adalah manusia biasa. saya bukan mahluk dari planet lain, yang kemudian hadir di tengah-tengah kalian, dan hidup dalam dunia beku yang saya ciptakan sendiri. saya sama dengan kalian. saya tak melulu sabar. saya juga bisa marah, bisa nangis, bisa bingung, bisa panik (oke, kalo ini saya banget hehe), bisa berontak, bisa labil (yeah), bisa tertawa, dan.. bisa jatuh cinta.

kawan saya pada waktu itu meneruskan kalimatnya, dengan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa saya kontra dengan cinta. bahkan dia menyimpulkan bahwa saya tidak percaya cinta.

saya tambah terkejut mendengar pernyataannya yang terakhir. bagaimana bisa saya tidak percaya cinta? 

sekali lagi saya ulangi: saya manusia biasa, dan saya pun bisa jatuh cinta.

saya tertawa, saya nyanyi-nyanyi sendiri, saya marah, saya cerewet, bukan berarti saya tak pernah jatuh cinta. saya memang belum pernah pacaran (mengingat saya juga tak pernah percaya bahwa 'pacaran' adalah tolak ukur paling akurat apakah seseorang benar-benar jatuh atau tidak-) tapi itu juga tidak berarti saya tak pernah jatuh cinta, bukan? dan soal puisi tentang perasaan, saya memang nyaman dan senang menyuarakan perasaan-perasaan lain milik orang banyak. saya pernah menulis beberapa hal yang ada kaitannya dengan cinta personal (mungkin tidak banyak dan umumnya bukan berlandaskan pengalaman sendiri), tapi saya senang membebaskan rasa-rasa yang terperangkap, dan pun, itu saya lakukan, justru karena saya (senantiasa) jatuh cinta.

saya jatuh cinta. selalu. setiap hari. dengan banyak hal.

saya jatuh cinta pada suasana yang hadir bagai pecahan kaca, atau ramai yang dibeli demi menghidupi sebuah pesta. saya jatuh cinta pada kekosongan dan jeda yang panjang. saya jatuh cinta pada manusia-manusia yang sampai detik ini, di tengah gejolak hari yang begitu pengap, masih mampu menyuarakan kasih yang begitu besar.

saya jatuh cinta pada mereka. pada kalian. pada suasana. pada paradoks yang senantiasa memeluk hari-hari.
saya jatuh cinta pada Dia yang telah memberi rongga dalam tubuh dan jiwa saya yang mungkin sesak dan penuh pertanyaan, untuk diisi oleh setitik kesegaran yang biasa kita lafali dengan kata cinta.

jadi, sudah jelas bukan?

"San, sebenernya kamu pernah jatuh cinta gak sih?"

jawabannya: ya. pernah.

sungguh-sungguh jatuh cinta.

saya jatuh, jatuh, dan jatuh cinta setiap hari.
pada banyak hal.

:)




.sandeb-

Komentar

Postingan Populer