sedang tidak di sini.

Aku sedang tidak berada di sini. Mataku bukan mataku. Ia hanya tabir tipis yang merekam deretan waktu. Darinya aku tak hanya kenal abu-abu. Ku lihat panggung tanpa tirai terbelenggu. Hanya cello tua dan biola tak berdawai. Tiga gitar tampak berdebu. Sebuah microfon tanpa suara. Hanya gumam sendu seorang pecandu. Mencari arti sebuah lagu.

Aku menyadari kalau aku sedang tidak di sini. Ada penari kecil dalam diriku yang lincah sekaligus lucu. Ia terus bergerak menjamah tiap sudut ruang hatiku. Ia bicara kalau aku lebih menyedihkan dari serpihan dandelion terakhir yang jatuh ke pelukan angin dan malu-malu direbahkan di atas ranjang waktu.

Aku sungguh-sungguh sedang tidak berada di sini. Mungkin aku harus menjadi jalan setapak, jendela kecil, pesisir, langit petang, atau apa saja yang akhirnya mati demi mempertemukan apa yang seharusnya bersatu.


.sdt

Komentar

Postingan Populer