..

Mawar tak selamanya merah, pun kelopak kecilnya tak selamanya gugur dalam kepal tangan yang marah.

Langit tak melulu biru, tak jarang awan dan guntur mengaburkan lugu sang biru, menjelma hitam kelabu

Hujan tak selamanya syahdu, seringkali ia menipu bagai tamu yang singah di beranda tanpa kenal waktu.

Kalau suatu saat kau berjalan dan menjumpai serpihan kapas yang ringan bergerak di udara, percayalah bahwa ia semula bunga, aku menyebutnya dandelion.

 sebab bunga tak selalu berkelopak, seperti mawar yang tak selalu merah, dan indah yang tak melulu tanpa amarah.

Kalau kau berjalan dan menjumpai abu-abu menyesap dalam tiap langkahmu, percayalah bahwa ia adalah warna, yang semula dicerca sebab tak senada dengan cerah lainnya.

Jangan lenyap dalam ketakutan.
Sebab takut semula adalah rasa,
Yang hanya tersisih, dari kata siaga.

Komentar

Postingan Populer