Lagu yang Ditulis untuk Hari Ini.
Lagu ini ku tulis dalam kesesakan dan ketersesatan. Saat ini, sedang mencoba sekuat-kuatnya, sesanggup-sanggupnya, untuk tidak lupa.
Bahwa kadang kita harus hidup benar di jalan yang salah.
Meski kebenaran itu, mengikuti benar yang lain-lain,
Benar lain-lain, yang dimiliki orang lain, disesaki ambisi dan keinginan untuk menjadi yang paling tinggi.
Benar yang dipuja-puja orang, adalah benar yang menjunjung tinggi untung rugi.
Mengabdi dan membela sampai mati yang sanggup membeli,
Dan orang-orang yang benar-benar mati, adalah orang yang tak pernah bisa memilih waktu bagi tubuhnya sendiri, bagi punggungnya sendiri.
.
Sementara hatiku dan kepalaku hanya sawah luas yang hijau dan menguning sendiri pada musimnya.
Tak ada keinginan untuk menjadi yang sangat, yang paling,
Yang ter- dan imbuhan lain yang memisahkan satu dari yang lain-lainnya.
.
Ku pandang cermin buram,
Lilin-lilin berpelukan di tengah malam,
Ku berpikir, menghela napas dalam
Ku berkaca, dan ku temukan, mataku terlampau kelam.
Mungkin saat ini, semua berlomba menahan dendam
Menyimpan sebaik-baiknya luka dan pertanyaan,
Yang menimangku bagai bayi di hari pertama kelahirannya
Dikecupnya, dipeluknya,
Sampai aku terlena
Dan lelap dalam ketidaksadaranku,
Ketidaktahuanku,
.
Nina bobo, ku nyanyi nina bobo,
Nina sedih dan tak bisa lelap,
Nina bobo, ku nyanyi nina bobo,
Matilah segala harap,
Besok kau pasti lelap dalam senyap.
.sdt-
Komentar
Posting Komentar