Cermin dan Bayangan Kamis Malam

1.
Di dinding kamarku, ada kalender kosong yang tanggalnya dapat ku tulis sendiri. Aku memilih dua hari merah dan dua hari hitam, ku samakan dengan waktu liburmu dan tanggal-tanggal kita dapat bertemu. Di dapur ada sepiring gado-gado dan segelas susu yang dingin, menanti kunyahan dan tegukan dari seorang yang belum pulang.

2.
Hari ini aku membuka kotak surat dan berlatih menulis alamat. Aku menyusun kata pembuka dan menulis namamu dengan lengkap, namun aku lupa menamatkan dengan tanda baca, sehingga namamu seringkali berkelana pergi dari halaman pertama suratku.

3.
Aku mencari namamu dimana-mana. Ia alpa pada ruang-ruang yang pernah kita punya atau meja-meja tempat kita bicara soal cuaca, kerja, dan segala tawa yang tidak pernah sirna dimakan usia. 

4.
Aku menghadap cermin dan bayanganku berkhianat pada Kamis malam yang kelam; aku sudah memasang gincu merah dan tersenyum, namun bayanganku menatap nanar diriku dengan bibir pucat dan mata yang sayu. 

Aku kehilangan sesuatu yang tidak pernah aku miliki,
Aku menjerit pada goa batu dan ia memantulkan kembali suaraku dengan lebih lantang, lebih sedih dan gamang.

Jakarta, 19 Januari 2023
Sdt-

Komentar

Postingan Populer