Puisi Awal Tahun.

.
.
1.
Di dalam dada kita sedang berlangsung pertunjukan musik di musim hujan. Deras rinai menyelimuti seluruh nada yang aku nyanyikan dengan begitu keras, sehingga kau tidak bisa mendengar suaraku; sehingga kau tidak bisa mendengar jeritanku; yang tersisa hanya dentum perkusi, masih di dada kita, yang kadang dentumnya menghantam seluruh irama dan membunuh lagu-ku untukmu.

2.
Mungkin sekali-kali kita perlu mengadakan pertunjukan musik bukan di bulan November atau Desember, sehingga kita tidak perlu gugup pada pergantian tahun yang menagih kembang api pada langit-langit kita yang temaram. Kau mungkin tidak pernah menyadari bahwa aku sudah menyalakan sumbu dan membakarnya tepat di matamu; sebelum seluruh manusia menghitung mundur tiga sampai satu atau satu sampai tiga;
aku sudah berbisik padamu satu sampai tak terhingga.


Jakarta, 9 Januari 2023

.sdt-

Komentar

Postingan Populer