Titimangsa dan Keinginan yang Belum Terkabul.


1.
Aku tidak menulis titimangsa pada surat-surat atau puisi-puisi selepas aku jatuh hati. Sebab aku ada dimana-mana, dan kata-kata tidak lahir dari tempat yang sama; demikian pula aku melahirkan kata dari kepala hingga dada di kota Jogja dan dada hingga telapak kakinya di ibukota, sampai ia bermain sendiri pada maknanya yang berlarian membawa perasaan-perasaan. 

2. 
Mungkin aku hanya ingin menjadi kehangatan di balik selimut pukul enam pagi, tepat pada waktu-waktu engkau hendak bergegas; aku ingin rasa hangatku sedikit menahanmu beberapa waktu sebelum engkau menerjang jalanan yang hujan. Aku ingin menjadi rasa bimbang yang membuatmu ingin tinggal namun harus pergi.

.sdt-

- puisi ini dituliskan juga di Instagram @nada.dansa -

Komentar

Postingan Populer