Mengingat Lupa

Aku menyerah, sudah.
Aku memang begitu payah.
Begitu goyah.
Begitu resah.

Rupa rupanya kau
 tidak hanya hidup dalam ingatan-ingatan;
kau membelah dirimu menjadi seribu
menjelma sejuta dalam lupa;
dalam lupa kau ada.

lalu bagaimana aku bisa meniadakanmu dari ingatanku, jika kau abadi dalam seluruh lupa-ku?

engkau menjelma tubuh pada hal-hal yang ingin aku bunuh.

dan dalam hal-hal yang tidak ingin aku ingat;
engkau dekat.
engkau melekat.

bisakah kau pergi dari puisi ini?
jangan sembunyi dibalik tanda baca atau rima

bisakah kau melebur;
 gugur pada hatiku yang hancur

tentang aku yang tidak boleh mencintaimu
tentang aku yang tidak boleh lagi
tidak boleh sekali lagi
menyayangimu.

maka pergilah, lenyaplah,

pergi menjadi seluruh lupa yang paling aku ingat.

Jakarta, 23 Agustus 2024.

.sdt-

Komentar

Postingan Populer