Tentang Hujan dan Kemarau #2
02.53
Pukul dua pagi
Tiba-tiba saja pikiranku menjelma seorang pencerita;Aku memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain tentang kita
Engkau telah kubuat menjadi tanah gersang
-- dan aku hujan setelah kemarau.
Aku suka membayangkan tentang aku;
yang pasrah dan lega,
turun membanjiri dirimu yang nelangsa
Lalu lihat,
Saat kita dekat dan melekat
Tumbuh tunas tunas kecil yang hijau
ia segar, ia mekar
tidak ada yang lebih candu dari harum tanah kering yang dibanjiri hujan
wewangian dari aku yang sudah jatuh
luruh, seluruh;
kepadamu.
Kau masih tetap menjadi tanah gersang
Dan aku hujan
Namun aku lupa bahwa hujan hanya bisa turun pada musim-musim yang tiba-tiba saja
Harus kembali memisahkan kita.
-dibuat tanpa titimangsa;
sebab cerita tentangmu sudah berputar di kepalaku tanpa tahu tenggat;
dan tanpa tahu tempat.
.sdt-
Komentar
Posting Komentar